Rabu, 03 Maret 2010

PEMANFAATAN SAMPAH KOTA




APLIKASI SUPERDEGRA DAN HOSC 
( PROSES FERMENTASI SAMPAH KOTA/KOMPOS ORGANIK PLUS )

Proses Fermentasi KOMPOS ORGANIK PLUS :
- Pisahkan SAMPAH ORGANIK dari metal, plastik, kaca, karet, oli, minyak dll
Cacah SAMPAH ORGANIK dengan mesin pencacah, untuk mempermudah dan mempercepat proses fermentasi.
- Buat timbunan SAMPAH ORGANIK setinggi 50cm dg luasan yang menyesuaikan.
- Larutkan 1.5 Botol SUPERDEGRA + 75 ltr air ( dosis 1 ton ).
- Kemudian semprotkan larutan SUPERDEGRA keatas timbunan SAMPAH ORGANIK.
- Tebarkan dedak / katul 30 Kg keatas timbunan SAMPAH ORGANIK.
- Lalu tutup rapat dengan terpal atau goni biarkan selama 4 hari
- Pada hari ke 5 buka terpal atau goni yang menutupi, dan angin-anginkan selama 1 hari.
- Campurkan KOMPOS SAMPAH ORGANIK dengan PUPUK HOSC ( Perbandingan 2 KOMPOS SAMPAH ORGANIK + 1 PUPUK HOSC ).
- KOMPOS ORGANIK PLUS telah siap diaplikasikan ke lahan pertanian.

Proses Terjadinya Fermentasi KOMPOS ORGANIK PLUS :
- Pada hari kedua fermentasi terjadi kenaikan suhu antara 50-70 Derajat Celcius, ditandai dengan timbulnya bau khas fermentasi.
- Pada hari ke empat suhu telah netral ( 30-40 derajat celcius ) dan KOMPOS ORGANIK PLUS telah siap diaplikasikan ke lahan pertanian.

Keterangan :
- Untuk mengurangi bau tidak sedap sampah, sebelum proses pemisahan dan pencacahan sampah organik, SUPERDEGRA bisa disemprotkan keatas timbunan sampah ( dosis 1 ml superdegra : 5 liter air ).
- Pada saat proses fermentasi harus terhindar dari sinar matahari langsung.
KOMPOS ORGANIK PLUS yang telah jadi disimpan pada tempat yg ternaungi & tidak terkena sinar matahari langsung.

Tidak ada komentar: